Resep by Uni Wevy
Bahan.
* 350 daging sapi baru (jangan masukan kulkas, biasanya setelah beli dagingnya, begitu sampai di rumah langsung aku olah)
*150 tapioka (kadang lebih tergantung kadar air dalam daging dan besarnya putih telur)
*5 siung bawang putih (di goreng dengan minyak sedikit sampai kecoklatan dan harum baru di haluskan)
*Bawang goreng (bisa beli di Asda atau supermarket)
*Garam
* Merica secukupnya
*1 putih telur
*Air Es
Caranya :
1. Daging yang masih baru akan membuat baso lebih kenyal, jangan gunakan mince, tapi daging utuh. Daging di potong2 kecil2 masukan ke food processor atau blender dengan air es hingga halus. Daging yang berurat lebih enak , jadi bisa bikin baso urat…he he
2. Setelah bawang putih di tumis dan di haluskan, masukan ke dalam adonan daging,
3. Masukan juga semua bahan2 diatas, uleni sambil di masukan air es sedikit demi sedikit. Kalau terlalu lembek tambahkan tepung tapiokanya. Tapi jangan banyak2 biar tidak kering, nanti di tambahkan lagi pada waktu mencetak. Jadi biarkan rada sedikit lembek.
4. waktu lagi menguleni, masak air ketika sudah mendidih, kecilkan apinya. air ini untuk merebus baso tadi, jangan gunakan api besar, nanti daging luar sudah masak tapi yang di dalamnya belum.
5. waktu mencetaknya. ambil satu mangkok kecil minyak goreng. Minyak ini untuk mengoles tangan kita supaya tidak lengket sehingga basonya bisa licin bentuknya.
6. Oleskan minyak di telapak tangan sampai di ruas jari antara jempol dan telunjuk
7. Ambil segenggam adonan daging, remas tangan kita sampai adona keluar di antara jempol dan telunjuk, ambil adonan dengan sendok kecil.
8. Masukan adona kedalam air rebusan tadi, masak hingga mengapung, angkat dan dinginkan.
catatan :
Untuk air es, biasanya saya masukan dulu air kran ke dalam lemari es, jadi bisa tahan dinginnya, karena itu (katanya) yang bisa bikin kenyal, kalau teman saya yang orang cina, malah dia air esnya dari es yg serut.
Kalau ibu2 punya food processor bisa aja sih langsung di dalam situ, memang kalau bisa jangan terlalu lama kena tangan karena tangan kita kan menyalurkan panas, mirip seperti bikin kulit pastry yg tidak bisa kelamaan di aduk2. Tapi ngaduk pakai tangan juga salah satu cara nambah bumbu, soale kata orang2 tua tangan kita mengandung enzim yg bisa bikin makanan tambah enak……..he he tahu benar atau tidak ya?
kalau dagingnya, pertama kali saya di ajarin pakai daging paha, karena banyak uratnya, memang bentuk baso tidak bisa licin, ingatkan baso urat di Jakarta?. jadi bagi pemula enak bikin pakai daging paha, jadi kalau ada yang tanya kok basonya gak bagus sih bentuknya……sekalian buat ngeles….. inikan baso urat……….he he……
nah kalau sudah terbiasa yg sudah ketemu kuncinya, baru bikin pakai daging yg bagus, karena pengaruh minyak di tangan waktu mulung bentuknya akan bagus dan licin. oh ya sekalian waktu mulungnya kalau terlalu lembek bisa dikit2 di tambahin tapioka, mirip seperti bikin mpek2. memang butuh banyak latihan, ini saran dari teman yang ngajarin itu. Oh ya pernah tahu ‘Potato starch’/tepung kentang, mungkin kalau tidak ketemu tapioka pakai tepung itu juga tidak apa-apa, mendapatkannya mudah lagi, di setiap toko pakistan selalu jual tepung ini.
Disini orang Malaysia suka motong sapi sendiri, nah aku suka pesan langsung, aku tidak mau yg sudah masuk lemari es, jadi waktu daging itu masih berdarah langsung aku cuci dan olah langsung, bakso di jamin kenyal dan mirip seperti baso di Jakarta. Kalau pernah ngobrol sama tukang baso, mereka biasanya bikin baso tengah malam ,karena rumah potong hewan di Jakarta kerjanya malam. makanya tukang baso yang enak selalu pakai daging baru. kalau untuk konsumsi sendiri sih boleh2 aja pakai daging frozeen tapi tidak sekenyal daging baru.
Bedanya sama mie ayam, cuma pada minyak ayam, yang di buat dari kulit dan lemak ayam yang di masak tanpa minyak dan air dengan api kecil di wajan anti lengket hingga mengeluarkan minyak.